Thursday 19 March 2015

pelajaran berharga


 
 Pelajaran Berharga

 

Hai! Namaku Nasya. Aku berusia 5 tahun. Hari ini aku sangat bosan di rumah. Tidak ada teman yang berkunjung ke rumah untuk bermain.

Siang ini mama mengajakku pergi ke kantor bank BNI pusat. Aku dan mama diantar oleh pak supir dengan mobil keluarga kami.

Letak bank tersebut tidak jauh dari rumah. Sesampainya di sana, aku dan mama masuk ke dalam. Lalu kami berdua duduk di kursi yang disediakan disana. Mama terlihat agak panik. Ia pun membongkar isi tasnya seperti sedang mencari sesuatu. Aku pun bertanya:

“ma, mama sedang mencari apa?” ujarku. Lalu mama menjawab

“aduh, barang mama ada yang ketinggalan di mobil. mama ambil dulu ya, nak. Kamu tunggu disini saja.”

“ah, nggak mau, mah. Aku takut disini sendirian” jawabku pada mama.

“nggak apa-apa, kok. Disini kan aman. Ada banyak karyawan. Dan ada pak security tuh diluar.” Kata mama menenangkanku.

“hmm… ya sudah. Tapi mama jangan lama-lama, ya!”

“iyaa” jawab mama.

Lalu mama pun keluar dari bank itu dan menyeberang jalan. Lalu ia berjalan kekiri menghampiri mobilku yang kebetulan diparkir agak jauh. Mama sudah berjalan jauh dan menghilang dari pandanganku.

Aku pun dengan terpaksa menunggu mamaku didalam bank itu. Aku sudah menunggu agak lama tapi mama tak kunjung datang.

“ah, biarkan saja. Mungkin mama sedang mengambil barang berat, jadi agak lama. Atau mungkin barangnya belum ketemu” gumamku dalam hati menghibur diri sendiri.

Aku pun menunggu lagi. Tapi hasilnya nihil. Aku menjadi sangat cemas dan takut.

Aku pun nekat keluar dari bank untuk menemui mama. Akupun keluar dan mencari mobilku. Tak disangka, mobilku tidak ada di tempat tadi. Sepertinya sudah dipindahkan.

Aku lalu berjalan di sepanjang trotoar disamping  jalan raya, mencari mama. Belum lama aku berjalan, aku pun melihat mobilku dari kejauhan. Aku melihat mama keluar dari mobil dan berjalan menuju bank tadi untuk menemuiku.

Aku pun memanggil mama dari belakang

“mamaa!!” panggilku dengan suara yang lantang.

Mama pun mendengar suaraku dan menoleh kearahku. Mama terlihat kaget dan langsung menghampiriku. Aku pun buru-buru menyeberang jalan untuk menghampiri mama. Tak kusadari, ada sebuah truk menaju dengan cepat ke arahku. Akupun kaget dan berteriak dengan keras. Beruntung, ada seorang pria yang berlari kearahku dan mendorongku ke pinggir jalan agar aku tidak tertabrak truk itu. Namun naas, pria itu yang malah tertabrak truk itu dan tewas seketika. Warga-warga pun langsung berdatangan dan menolong pria itu.

Peristiwa kematian itu berlangsung didepan mataku. Aku pun sangat menyesal. Dan seketika aku menangis kejar. Mama langsung menghampiriku dan berkata

“ya ampun nasya! Kamu gak apa-apa, kan nak?”

Aku tetap menangis dan langsung memeluk mama. Mama pun berkata padaku

“makanyaa, semestinya kamu tidak keluar dari bank itu, nak… mama pasti kembali, kok.”

“maaf ma… aku hanya takut karna mama lama banget..” jawabku.

“iyaa, gaka pa-apa. Mama maafin kok”  jawab mama menenangkanku.

Dari peristiwa itu, aku mengambil pelajaran yang sangat berharga. Bahwa Hanya dengan berbuat kesalahan kecil, ternyata aku bisa mengakhiri hidup seseorang.

Aku pun berjanji pada diriku sendiri untuk tidak ceroboh dan selalu mendengarkan perkataan mama.
by: bulan
 

 

No comments:

Post a Comment