Suatu hari hiduplah kucing yang
bernama Munaroh. Dia tidak mempunyai tempat tinggal, dia selalu mengambil
makanan di rumah orang. Setiap hendak mengambil makanan dia selalu diganggu
oleh anjing yang bernama Tutut. Dia selalu menang melawan si Titut, karena itu
Munaroh sering dipanggil si kucing yang cerdik.
Pada siang hari, Munaroh merasa
lapar. Ia langsung mendatangi rumah yang sudah biasa Ia mengambil makanan.
Tetapi, selalu saja si Titut menggangu si Munaroh untuk mengambil
makanan.”Hayolohh Munaroh mau mengambil makanan lagi yaa?” kata si Titut.”
Hehehe… tau aja kamu Titut.” Kata si Munaroh. Dan si Titut pun langsung berkata
“ Oke! Kalau kamu mau mengambil makanan majikan ku, hadapi dulu aku’. Dan si
Munaroh pun langsung berkata sambil berteriak “Baiklah aku terima
tantanganmu!”.”Begini di majikan ku mempunyai kolam ikan yang banyak sekali,
dan tantangannya adalah kita harus mengambil ikan paling tidak 4 ikan,
bagaimana?”. Dan si Munaroh pun menjawab dengan lantang “Oke, aku tunggu kamu
di kolam besok pagi.” Dan mereka sepakat bahwa perlombaan diadakan besok pagi.
Sesudah si Munaroh pulang, si Titut memberitau kepada temen ikannya, kalau
mereka harus mau ditangkap Titut agar si Titut menang dan makanan majikannya
tidak diambil si Munaroh lagi.
Hari yang mereka tunggu pun telah
tiba. Si Munaroh dan si Titut sudah bersiap di kolam untuk menangkap ikan.” Ok
Munaroh sesudah aku menghitung 1 sampai 3 kita harus sudah memasuki kolam dan
menangkap ikan.” Kata si Titut. “Ok aku sudah siap!.” Kata si Munaroh. Dan si
Titut pun mulai menghitung “1….2….3” Byurr mereka pun langsung memasuki kolam
dan menangkap ikan.
1 menit pun berlalu si Titut sudah
menangkap 2 ikan dan si Munaroh belum mendapatkan ikan sama sekali.” Kasihan
sekali kamu Munaroh bekum mendapatkan ikan sama sekali.” Ejek si Titut. “ Diam
kamu Titut lihat saja entar, aku akan mendapatkan ikan yang lebih banyak
daripada kamu!” kata si Munaroh meyakinkan si Tiut.
2 menit… 3 menit pun berlalu si
Titut sudah mendapatkan 4 ikan. Dan tentu saja si Titut lah pemenangnya. “Huuu
aku menang Munaroh” kata si Titut. “Iya deh aku mengaku kalah.” Kata si
Munaroh. “Mulai saat ini sampai seterusnya kamu tidak boleh mengambil makanan
majikan ku.” Kata si Tiut tegas. “Baiklah” kata si Munaroh sambil menundukan
kepala.
No comments:
Post a Comment