Hai! Namaku Nasya. Aku berusia 5
tahun. Hari ini aku sangat bosan di rumah. Tidak ada teman yang berkunjung ke
rumah untuk bermain.
Siang ini mama mengajakku pergi ke kantor
bank BNI pusat. Aku dan mama diantar oleh pak supir dengan mobil keluarga kami.
Letak bank tersebut tidak jauh dari
rumah. Sesampainya di sana, aku dan mama masuk ke dalam. Lalu kami berdua duduk
di kursi yang disediakan disana. Mama terlihat agak panik. Ia pun membongkar
isi tasnya seperti sedang mencari sesuatu. Aku pun bertanya:
“ma, mama sedang mencari apa?”
ujarku. Lalu mama menjawab
“aduh, barang mama ada yang
ketinggalan di mobil. mama ambil dulu ya, nak. Kamu tunggu disini saja.”
“ah, nggak mau, mah. Aku takut disini
sendirian” jawabku pada mama.
“nggak apa-apa, kok. Disini kan aman.
Ada banyak karyawan. Dan ada pak security tuh diluar.” Kata mama menenangkanku.
“hmm… ya sudah. Tapi mama jangan
lama-lama, ya!”
“iyaa” jawab mama.
Lalu mama pun keluar dari bank itu
dan menyeberang jalan. Lalu ia berjalan kekiri menghampiri mobilku yang kebetulan
diparkir agak jauh. Mama sudah berjalan jauh dan menghilang dari pandanganku.
Aku pun dengan terpaksa menunggu
mamaku didalam bank itu. Aku sudah menunggu agak lama tapi mama tak kunjung
datang.
“ah, biarkan saja. Mungkin mama
sedang mengambil barang berat, jadi agak lama. Atau mungkin barangnya belum
ketemu” gumamku dalam hati menghibur diri sendiri.
Aku pun menunggu lagi. Tapi hasilnya
nihil. Aku menjadi sangat cemas dan takut.
Aku pun nekat keluar dari bank untuk
menemui mama. Akupun keluar dan mencari mobilku. Tak disangka, mobilku tidak
ada di tempat tadi. Sepertinya sudah dipindahkan.
Aku lalu berjalan di sepanjang
trotoar disamping jalan raya, mencari
mama. Belum lama aku berjalan, aku pun melihat mobilku dari kejauhan. Aku
melihat mama keluar dari mobil dan berjalan menuju bank tadi untuk menemuiku.
Aku pun memanggil mama dari belakang
“mamaa!!” panggilku dengan suara yang
lantang.
Mama pun mendengar suaraku dan
menoleh kearahku. Mama terlihat kaget dan langsung menghampiriku. Aku pun
buru-buru menyeberang jalan untuk menghampiri mama. Tak kusadari, ada sebuah
truk menaju dengan cepat ke arahku. Akupun kaget dan berteriak dengan keras.
Beruntung, ada seorang pria yang berlari kearahku dan mendorongku ke pinggir
jalan agar aku tidak tertabrak truk itu. Namun naas, pria itu yang malah
tertabrak truk itu dan tewas seketika. Warga-warga pun langsung berdatangan dan
menolong pria itu.
Peristiwa kematian itu berlangsung
didepan mataku. Aku pun sangat menyesal. Dan seketika aku menangis kejar. Mama
langsung menghampiriku dan berkata
“ya ampun nasya! Kamu gak apa-apa,
kan nak?”
Aku tetap menangis dan langsung
memeluk mama. Mama pun berkata padaku
“makanyaa, semestinya kamu tidak
keluar dari bank itu, nak… mama pasti kembali, kok.”
“maaf ma… aku hanya takut karna mama
lama banget..” jawabku.
“iyaa, gaka pa-apa. Mama maafin
kok” jawab mama menenangkanku.
Dari peristiwa itu, aku mengambil
pelajaran yang sangat berharga. Bahwa Hanya dengan berbuat kesalahan kecil,
ternyata aku bisa mengakhiri hidup seseorang.
Aku pun berjanji pada diriku sendiri
untuk tidak ceroboh dan selalu mendengarkan perkataan mama.
by: bulan
No comments:
Post a Comment